SUAMIKU MILIK WANITA LAIN
SUAMIKU MILIK WANITA LAIN
(Merinding bacanya)
By. Alisa
Berpuluh kali membaca postingan ini, tidak
akan bosan.
Pagi-pagi sekali, Sarah mengetuk pintu
rumah ibunya. Ia menggendong anaknya dan membawa satu tas besar di tangan
kanannya.
Dari matanya yang sembab dan merah, ibunya
sudah tahu kalau Sarah pasti habis bertengkar lagi dengan suaminya.
Meski heran, karena biasanya Sarah hanya
sebatas menelpon sambil menangis jika bertengkar dengan suaminya.
Ayah Sarah yang juga keheranan, segera
menghampiri Sarah dan menanyakan masalahnya.
Sarah mulai menceritakan awal
pertengkarannya dengan suaminya tadi malam.
Sarah kecewa karena suaminya telah
membohongi Sarah selama ini.
Sarah menemukan buku rekening suaminya
terjatuh di dalam mobil.
Sarah baru tahu, kalau suaminya selalu
menarik sejumlah uang setiap bulan, di tanggal yang sama.
Sementara Sarah tahu, uang yang Sarah
terima pun sejumlah uang yang sama.
Berarti sudah 1 tahun lebih, suaminya
membagi uangnya, setengah untuk Sarah, setengah untuk yang lain.
Jangan-jangan ada wanita lain??
Ayah Sarah hanya menghela nafas, wajah
bijaksananya tidak menampakkan rasa kaget atau pun marah.
"Sarah...,”
Yang pertama: langkahmu
datang ke rumah ayah sudah melawan Firman Allah, karena meninggalkan rumah
tanpa seizin suamimu"
Kalimat ayah sontak membuat Sarah
kebingungan.
Sarah mengira ia akan mendapat dukungan
dari ayahnya.
"Yang kedua: mengenai uang
suamimu, kamu tidak berhak mengetahuinya. Hakmu hanyalah uang yang diberikan
suamimu ke tanganmu. Itu pun untuk kebutuhan rumah tangga.
“Jika kamu membelanjakan uang itu tanpa
izin suamimu, meskipun itu untuk sedekah, itu tak boleh". Lanjut
ayahnya.
"Sarah.., suamimu menelpon ayah dan
mengatakan bahwa sebenarnya uang itu memang diberikan setiap bulan untuk
seorang wanita.”
Suamimu tidak menceritakannya padamu,
karena kamu tidak suka wanita itu sejak lama.
“Kamu sudah mengenalnya dan kamu merasa
setelah menikah dengan suamimu, maka hanya kamulah wanita yang
memilikinya".
"Suamimu meminta maaf kepada ayah
karena ia hanya berusaha menghindari pertengkaran denganmu.”
Ayah mengerti karena ayah pun sudah
mengenal watakmu" mata ayah mulai berkaca-kaca.
"Sarah..., kamu harus tahu, setelah
kamu menikah maka yang wajib kamu taati adalah suamimu.”
Jika suamimu berkenan padamu, maka Allah
pun berkenan. Sedangkan suamimu, ia wajib taat kepada ibunya.
Begitulah Allah mengatur laki-laki untuk
taat kepada ibunya.
Jangan sampai kamu menjadi penghalang
bakti suamimu kepada ibundanya".
"Suamimu.. dan harta suamimu adalah
milik ibunya."
Ayah mengatakan itu dengan tangis. Air
matanya semakin banyak membasahi pipinya.
Seorang ibu melahirkan anaknya dengan
susah payah dan kesakitan.
Kemudian ia membesarkannya hingga dewasa
hingga anak laki-lakinya menikah, ia melepasnya begitu saja.
Kemudian anak laki-laki itu akan sibuk
dengan kehidupan barunya.
Bekerja untuk keluarga
barunya.
Mengerahkan seluruh hidupnya untuk istri
dan anak-anaknya.
Anak laki-laki itu hanya menyisakan
sedikit waktu untuk sesekali berjumpa dengan ibunya. sebulan sekali, atau
bahkan hanya 1 tahun sekali.
"Kamu yang sejak awal menikah tidak
suka dengan ibu mertuamu..
Kenapa ??”
Karena rumahnya kecil dan sempit??
Sehingga kamu merajuk kepada
suamimu bahwa kamu tidak bisa tidur
disana.
Anak-anakmu pun tidak akan betah
disana.
Sarah.., mendengar ini ayah sakit
sekali".
Lalu, “jika kamu saja merasa tidak nyaman
tidur di sana..”
“Bagaimana dengan ibu mertuamu yang
dibiarkan saja untuk tinggal di sana?"
"Uang itu diberikan untuk ibunya.*
Suamimu ingin ayahnya berhenti berkeliling menjual gorengan.
Dari uang itu ibu suamimu hanya memakainya
secukupnya saja, selebihnya secara rutin dibagikan ke anak-anak yatim dan
orang-orang tidak mampu di kampungnya.
Sarah membatin dalam hatinya, uang yang
diberikan suaminya sering dikeluhkannya kurang.
Karena Sarah banyak membeli pakaian untuk
mengantar jemput anak sekolah.
Sarah juga sangat menjaga penampilannya
untuk merawat wajah dan tubuhnya di spa.
Berjalan-jalan setiap minggu di mall. Juga
berkumpul sesekali dengan teman-temannya di restoran.
Sarah menyesali sikapnya yang tak ingin
dekat-dekat dengan mertuanya yang hanya seorang tukang gorengan.
Tukang gorengan yang berhasil : Menjadikan
suaminya seorang sarjana, mendapatkan pekerjaan yang di idam-idamkan banyak
orang. Berhasil mandiri, hingga Sarah bisa menempati rumah yang nyaman dan
mobil yang bisa ia gunakan setiap hari.
"Ayaaah, maafkan Sarah", tangis
sarah meledak.
Ibunda Sarah yang sejak tadi duduk di
samping Sarah segera memeluk Sarah.
"Sarah..., kembalilah ke rumah
suamimu.”
“Ia orang baik nak...”
“Bantulah suamimu berbakti kepada orang
tuanya.”
“Bantu suamimu menggapai surganya, dan
dengan sendirinya, ketaatanmu kepada suamimu bisa menghantarkanmu ke
surga.”
Ibunda Sarah membisikkan kalimat itu ke
telinga Sarah.
Sarah hanya menjawabnya dengan anggukan,
ia menahan tangisnya.
Bathinnya sakit, menyesali sikapnya.
Sarah pun pulang menghadap suaminya dan
sambil menangis memohon maaf kepada suaminya atas prasangka yang salah selama
ini.
Dilain hari, Sarah pun mengikuti suaminya
bersilaturahmi kepada ibu kandung suaminya alias mertuanya.
Suaminya meneteskan air mata menatap
istrinya yg ditangan istrinya tertenteng 5 liter minyak goreng untuk mertuanya.
Tetesan air mata suami bukan masalah
jumlah liternya tapi karena perubahan istrinya yg senang dan nampak ikhlas
hendak datang kepada orang tuanya alias mertua istrinya.
Seterusnya Sarah berjanji dalam hatinya,
untuk menjadi istri yang taat pada suaminya.
Sesekali waktu, Sarah bukan mengajak
suaminya ke Mall tapi meminta anjangsana ke rumah mertuanya dan juga orang
tuanya...***
Kirimkan
Kisah ini ke semua sahabat Anda, siapa tahu ada orang yang mau mencoba dan
mengambil manfaat dari kisah ini,.. sehingga anda pun akan mendapatkan pahala..
@sahabat
syurga@
0 Response to "SUAMIKU MILIK WANITA LAIN"
Posting Komentar